PUT ISLAM IN AND ON, IN YOUR HEART AND ON EVERYTHING

Minggu, 27 Desember 2009

Bangkitkan Semangatmu Wahai Jundullah

Transaksi jual beli yang biasa dilakukan dipasar atau dimanapun itu udah menjadi pemandangan biasa, kita menyambung hidup dengan melakukan transaksi. Mungkin kita tahu asas transaksi umat muslim yang diajarkan Rasululah SAW, nyang kalo kata orang betawi “lu seneng gua seneng” pembeli senang mendapatkan barang dengan harga murah dan penjual senang dagangannya laris.

Tentu antum ga menganut prinsip ekonomi yang diajarkan sewaktu SMP kan? “Dengan modal yang sekecil-kecilnya mendapatkan untung yang sebesar-besarnya” prinsip ekonomi orang Yahudi. Lalu apa hubungannya jual beli dengan para Jundullah? Apakah untuk menjadi Jundullah harus melakukan transaksi, atau sebagai Jundullah itu “sedang” melakukan transaksi jual beli?.

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”(QS.At-Taaubah:111)

Wauw, Allah menawarkan kepada kita tentang perniagaan yang imbalannya pun lebih dari cukup, yaitu Jannah, Apakah ada yang mau membayar lebih menggiurkan daripada tawaran ini?. Lalu apalagi yang membuat kita terlena dengan tawaran orang di dunia? Apa kita ga pernah baca ayat ini? Atau kelewat waktu baca Qur'an?, atau emang ga ngerti maksudnya?.


KISAH TELADAN

Kisah teladan tentu banyak banget kisah Rasulullah dengan para sahabat, dari perang badar, pelajaran dari perang uhud bahkan sampai kisah mujahiddin di Chechnya, Iraq, Palestina dan masih banyak lagi. Kita bisa mengingat Julaibib RA, orang yang dipandang paling rendah karena nasabnya tidak jelas tetapi apa do'a yang Rasulullah ucapkan sewaktu Julaibib syahid, “Dia telah membunuh tujuh orang (kafir), dan merekapun telah membunuhnya. Dia adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dirinya”.

Waw, do'a yang membuat para sahabat dan tentu membuat orang iri, atau kisah tentang sekelompok anak kecil sedang bermain bola dan bolanya mengenai seorang uskup yang sedang lewat, lalu seorang dari mereka meminta bolanya dan berkata “Aku memohon kepadamu, dengan kesucian Nabi Muhammad SAW, kembalikan bola itu pada kami!” tetapi uskup itu malah menghina Rasulullah, dan dengan serempak anak-anak itu menyerang sang uskup dam memukulinya dengan tongkat hingga mati.

Perkara itu diadukan kepada khalifah Umar RA, justru Umar bergembira dan bangga, bahkan dia tidak pernah bangga seperti itu sewaktu berhasil menaklukkan suatu wilayah dan mendapat ghanimah yang banyak, Umar berkata “Sekarang, Islam sangat mulia, sekelompok anak kecil yang dicaci nabi mereka, lalu mereka marah dan menang, dan nyawa uskup itupun melayang!”.

Atau mungkin kita juga bisa melihat Mujahiddin zaman sekarang seperti Jendral Khattab yang dikenal sebagai Jendral pasukan Arab di Chechnya yang bersama 500 Mujahiddin Chechnya berhasil mengalahkan lebih dari 16.000 Tentara Rusia dengan perbandingan senjata 1:10, karena sewaktu melihat filmnya ana tertawa karena senjata yang digunakan para mujahiddin pun sering macet sewaktu di kokang.

Atau Dr.Abdullah Azzam P.hd sebagai pelopor para mujahid zaman ini, yang dikatakan bahwa sepeninggalan beliau wanita muslimah gagal melahirkan anak seperti beliau, Wasiat yang beliau tinggalkan :


Wahai Para Da'i Islam! Carilah kematian niscaya anda akan dikaruniai kehidupan.

Janganlah anda sampai tertipu oleh angan-angan kalian.
Janganlah anda sampai tertipu oleh buku-buku yang anda baca dan amalan-amalan sunnah yang anda lakukan sehingga anda melupakan kewajiban besar
Wahai Para Ulama Islam! Majulah kalian untuk memimpin generasi yang ingin kembali kepada Rabb-nya ini.

Janganlah kalian cenderung kepada kehidupan dunia.
Wahai Kaum Muslimin! Telah lama kalian tidur nyenyak, sehingga kerusakan merajalela di negeri kalian.
Wahai Kaum Wanita! Jauhilah kehidupan mewah dan megah karena kemewahan itu musuh disamping akan merusak jiwa manusia.
Hindarilah barang-barang yang tidak terlalu penting dan cukupkanlah dengan kebutuhan-kebutuhan primer.

Binalah anak-anak kalian untuk menjadi orang yang berani dan siap berjihad.
Tanamkanlah pada jiwa anak-anak kalian cinta Jihad dan perjuangan. Hiduplah dengan penuh perhatian terhadap problematika kaum Muslimin.
Biasakanlah paling tidak sehari dalam sepekan hidup menyerupai kehidupan kaum
Muhajirin dan Mujahidin yang hanya memakan sekerat roti kering dan beberapa teguk air.
Wahai Anak-Anak! Jauhkanlah diri kalian dari bualan lagu-lagu dan musik-musik orang-orang pengumbar nafsu.
Jauhkanlah punggung kalian dari kasur orang-orang yang hidup bemewah-mewahan.
…..........
Sesungguhnya kehidupan jihad adalah kehidupan yang paling lezat.
Kesabaran menghadapi kesulitan lebih manis daripada hidup bergemilang kemewahan dan kemegahan.
Pertahankanlah hidup zuhud niscaya Allah mencintaimu, dan janganlah engkau menginginkan apa yang ada di tangan orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu.
Al-Quran adalah kenikmatan dan teman hidup.
Bangun malam, shiam sunnah dan istighfar di waktu pagi akan membuat hati menjadi bersih dan menjadikan engkau merasakan manisnya ibadah.
Bertemanlah dengan wanita-wanita shalihah, tidak berambisi kepada kehidupan dunia dan menjauhi kemewahan dan cinta dunia, akan memberikan ketenangan hati.
Semoga Allah mempertemukan dan menghimpun kita di Surga Firdaus, sebagaimana Allah menghimpun kita di dunia.

Wahai Kalian Anak-Anakku! Sesungguhnya kalian tidak mendapatkan perhatianku kecuali sedikit.
Kalian tidak memperoleh pembinaan dariku kecuali sedikit. Ya, aku tidak memberikan perhatian kepada kalian.

Tetapi apa yang dapat aku lakukan sementara malapetaka terhadap kaum Muslimin membuat orang hamil melahirkan kandungannya dan musibah yang menimpa Umat Islam membuat rambut bayi-bayi beruban.

Demi Allah, aku tidak kuasa hidup tenang sementara api malapetaka membakar hati kaum Muslimin.
Aku tidak rela hidup di tengah-tengah kalian menikmati hidangan lezat.
Demi Allah, sejak dulu aku membenci kemewahan, baik dalam pakaian, makanan ataupun tempat tinggal.
Aku berusaha mengangkat kalian ke tingkat orang-orang zuhud dan aku jauhkan kalian dari lumpur kemewahan.

Aku wasiatkan kepada kalian agar berpegang teguh kepada Aqidah Salaf (Ahlussunnah wal-Jama'ah) .
Jauhkanlah diri kalian dari sikap berlebih-lebihan.
Baca dan hafalkanlah Al-Quran. Jagalah lisan, bangunlah malam, lakukanlah puasa sunnah, bergaul-lah dengan orang-orang baik, aktiflah bersama gerakan Islam.................................
(Wasiat Syeikh Abdullah Azzam)



afwan semoga antum ga bosen bacanya, coz, itu wasiat yang sangat bagus untuk kita.


“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.”(QS.Ali-Imraan:169)


JIHAD IDENTIK DENGAN PERANG?

Mungkin ada yang bertanya kenapa Jihad di identikkan dengan perang padahal Jihad mempunyai makna yang luas? Memang benar Jihad mempunyai makna yang luas tetapi kita tahu seperti para sahabat dan ulama terpercaya zaman dahulu mendifinisikan Jihad dengan qital.

Jihad adalah ungkapan tentang pengerahan seluruh kemampuan… sedangkan menurut pengertian syariat, jihad bermakna pengerahan seluruh kemampuan dan tenaga dalam berperang di jalan Allah, baik dengan jiwa, harta, lisan ataupun yang lain.(Imam Hanafi,Badaa’i’ as-Shanaa’i’)

Jihad adalah perangnya seorang Muslim melawan orang Kafir yang tidak mempunyai perjanjian, dalam rangka menjunjung tinggi kalimat Allah Swt. atau kehadirannya di sana (yaitu berperang), atau dia memasuki wilayahnya (yaitu, tanah kaum Kafir) untuk berperang.(Ibnu 'Arafah,Munah al-Jaliil)

begitu pula dengan Imam Syaafi'i yang juga mengartikan Jihad dengan perang di Jalan Allah, lihat dalam kitab al-iqnaa, dan masih banyak ulama lain yang mengartikan yang tidak beda jauh. Jadi apakah diri kita sudah mantab untuk berniaga dengan Allah? Allah hanya menukar diri dan harta kita dengan Jannah, apakah kita tidak setuju atau tawaran itu kurang menarik? Kalau dunia fana itu membuatmu tertarik, silahkan! Itulah perniagaanmu tapi Allah sudah mengingatkan kita

“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk”(QS.Al-Baqarah:16)

Jadi Allah telah memberikan keleluasaan kita untuk memilih, mau kesenangan duniawi semata atau kesenagan abadi? Tapi apakah kesenangan abadi akan kita peroleh kalo kita masih suka dengan dunia fana? Sholat iya ciuman lanjut ( kecuali kalo udah halal), ngaji jalan nyontek masih. Mau jihad nanti aja kalo dah diserang sama penjajah? Dasar orang tertindas!. Mau jihad tapi masa mudanya penuh maksiyat ngarepin tuanya tobat? besok loe itu mati!. Jadi mau persiapkan diri dari sekarang atau mau main-main aja, terserah kita, tanggung sendiri akibatnya.

Kamis, 17 Desember 2009

Keajaiban Manusia Akhir Zaman

Sesungguhnya keajaiban manusia di akhir zaman ini sangat banyak dan nyata sekali. Terkadang kita kurang jeli memperhatikannya sehingga terlihat dunia ini berjalan baik-baik saja. Namun, bila kita cermati dengan baik, kita akan menemukan segudang keajaiban dan keanehan dalam kehidupan manusia akhir zaman dan hampir dalam semua lini kehidupan. Keajaiban yang kita maksudkan di sini bukan terkait dengan persitiwa alam seperti gempa bumi, tsunami dan sebagainya, atau kejadian yang aneh-aneh lainnya, melainkan pola fikir manusia yang paradoks yang berkembang biak di akhir zaman ini.

Berikut ini adalah sebagian kecil dari berfikir paradoks yang berkembang akhir-akhir ini dalam masyarakat luas. Lebih ajaib lagi, berfikir paradoks tersebut malah dimiliki pula oleh sebagian umat Islam dan para tokoh mereka. Di antaranya :

Bila seorang pengusaha atau pejabat tinggi melakukan korupsi milyaran dan bahkan triliunan rupiah, maka aparat penegak hukum dengan mudah mengatakan tidak ada bukti untuk menahan dan mengadilinya.

Namun, bila yang mencuri itu seorang nenek atau masyarakat bawah (lemah), dengan mudah dapat ditangkap, disidangkan dan diputuskan hukuman penjara, kendati mereka mengambil hanya satu buah semangka atau tiga buah kakau, mungkin saja karena lapar.

Bila ada orang atau kelompok dengan nyata-nyata merusak dan melecehkan ajaran Islam yang sangat fundamental, seperti Tuhan, Kitab Suci dan Rasulnya, di negeri-negeri Islam, maka orang dengan gampang mengatakan yang demikian itu adalah kebebasan berpendapat, berekspresi dan menafsirkan agama.

Namun, bila ada khatib, ustazd atau masyarakat Muslim mengajak jamaah dan umat Islam untuk konsiten dengan ajaran agamanya, maka orang dengan mudah menuduhnya sebabai khatib, penceramah atau ustazd yang keras dan tidak bisa berdakwah dengan hikmah, bahkan perlu dicurigai sebagai calon teroris.

Apa saja yang dituliskan dalam koran, dengan mudah orang mempercayainya, kendati itu hanya tulisan manusia dan belum teruji kebenarannya. Membaca dan mempelajarinya dianggap lambang kemajuan.

Akan tetapi, apa yang tercantum dalam Al-Qur’an belum tentu dipercayai dan diyakini kebenarannya, kendati mengaku sebagai Muslim. Padahal Al-Qur’an itu Kalamullah (Ucapan Allah) yang mustahil berbohong. Kebenarannya sudah teruji sepnajang masa dari berbagai sisi ilmu pengetahuan. Akhir-akhir ini muncul anggapan mengajarkan Al-Qur’an bisa mengajarkan paham terorisme.

Tidak sedikit manusia, termasuk yang mengaku Muslim yakin dan bangga dengan sistem hidup ciptaan manusia (jahiliyah), kendati sistem yang mereka yakini dan banggakan itu menyebabkan hidup mereka kacau dan mereka selalu menghadapai berbagai kezaliman dan ketidak adilan dari para penguasa negeri mereka. Mereka masih saja mengklaim : inilah jalan hidup yang sesuai dengan akhir zaman.

Namun, bila ada yang mengajak dan menyeru untuk kembali kepada hukum Islam, maka orang akan menuduh ajakan dan seruan itu akan membawa kepada keterbelakangan, kekerasan dan terorisme, padahal mereka tahu bahwa Islam itu diciptakan oleh Tuhan Pencipta mereka (Allah) untuk keselamatan dunia dan akhirat dan Allah itu mustahil keliru dan menzalimi hamba-Nya.

Ketika seorang Yahudi atau agama lain memanjangkan jenggotnya, orang akan mengatakan dia sedang menjalankan ajaran agamanya.

Namun, saat seorang Muslim memelihara jenggotnya, dengan mudah orang menuduhnya fundamentalis atau teroris yang selalu harus dicurigai, khususnya saat masuk ke tempat-tempat umum seperti hotel dan sebagainya.

Ketika seorang Biarawati memakai pakaian yang menutup kepala dan tubuhnya dengan rapih, orang akan mengatakan bahwa sang Biarawati telah menghadiahkan dirinya untuk Tuhan-nya.

Namun, bila wanita Muslimah menutup auratnya dengan jilbab atau hijab, maka orang akan menuduh mereka terbelakang dan tidak sesuai dengan zaman, padahal mereka yang menuduh itu, para penganut paham demokrasi, yang katanya setiap orang bebas menjalankan keyakinan masing-masing.

Bila wanita Barat tinggal di rumah dan tidak bekerja di luar karena menjaga, merawat rumah dan mendidik anaknya, maka orang akan memujinya karena ia rela berkorban dan tidak bekerja di luar rumah demi kepentingan rumah tangga dan keluarganya.

Namun, bila wanita Muslimah tingal di rumah menjaga harta suami, merawat dan mendidik anaknya, maka orang akan menuduhnya terjajah dan harus dimerdekakan dari dominasi kaum pria atau apa yang sering mereka katakan dengan kesetaraan gender.

Setiap mahasiswi Barat bebas ke kampus dengan berbagai atribut hiasan dan pakaian yang disukainya, dengan alasan itu adalah hak asasi mereka dan kemerdekaan mengekpresikan diri.

Namun, bila wanita Muslimah ke kampus atau ke tempat kerja dengan memakai pakaian Islaminya, maka orang akan menuduhnya eksklusif dan berfikiran sempit tidak sesuai dengan peraturan dan paradigma kampus atau tempat kerja mereka.

Bila anak-anak mereka sibuk dengan berbagai macam mainan yang mereka ciptakan, mereka akan mengatakan ini adalah pembinaan bakat, kecerdasan dan kreativitas sang anak.



Namun, bila anak Muslim dibiasakan mengikuti pendidikan praktis agamanya, maka orang akan mengatakan bahwa pola pendidikan seperti itu tidak punya harapan dan masa depan.

Ketika Yahudi atau Nasrani membunuh seseorang, atau melakukan agresi ke negeri Islam khususnya di Paestina , Afghanistan , Irak dan sebagainya, tidak ada yang mengaitkannya dengan agama mereka. Bahkan mereka mengakatakan itu adalah hak mereka dan demi menyelamatkan masyarakat Muslim di sana.

Akan tetapi, bila kaum Muslim melawan agresi Yahudi atas Palestina, atau Amerika Kristen di Irak dan Afghanistan, mereka pasti mengaitkannya dengan Islam dan menuduh kaum Muslim tersebut sebagai pemberontak dan teroris .

Bila seseorang mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan orang lain, maka semua orang akan memujinya dan berhak mendapatkan penghormatan.

Namun, bila orang Palestina melakukan hal yang sama untuk menyelamatkan anaknya, saudaranya atau orang tuanya dari penculikan dan pembantaian tentara Israel, atau menyelamatkan rumahnya dari kehancuran serangan roket-roket Israel, atau memperjuangkan masjid dan kitab sucinya dari penodaan pasukan Yahudi, orang akan menuduhnya TERORIS. Kenapa? Karena dia adalah seorang Muslim.

Bila anak-anak Yahudi diajarkan perang dan senjata otomatis untuk membunuh kaum Muslimin Palestina, maka orang akan menegatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah upaya membela diri kendati mereka adalah agresor.

Namun, bila anak Palestina belajar melemparkan batu menghadapi prajurit Yahudi yang dilengakapi dengan tank dan senjata canggih lainhya saat menghancurkan rumah, masjid dan kampung mereka, maka orang akan menuduh mereka sebagai pelaku kejahatan yang pantas ditangkap, dipatahkan tangannya dan dipenjarakan belasan tahun.

Nah, inilah sekelumit keajaiaban manusia di akhir zaman ini. Bisakah kita mendapatkan pelajaran yang baik sehingga dapat menentukan sikap yang benar, atau kita akan jatuh menjadi korban keajaiban akhir zaman? Allahul musta’an….(fj)



Sumber : eramuslim.com

Ikhwan GANTENG, Partner Sejati Akhwat?...

Alangkah indahnya Islam. Kedudukan manusia dinilai dari ketaqwaannya, bukan dari gendernya. Ini adalah strata terbuka sehingga siapa saja berpeluang untuk memasuki strata taqwa.

Ikhwan dan akhwat adalah dua makhluk Allah Subhanahu wa Ta’ala yang berbeda. Ikhwan, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan rasionalitasnya karena ia adalah pemimpin bagi kaum hawa. Akhwat, sebagaimana ia, memang diciptakan lebih dominan sensitivitas perasaannya karena ia akan menjadi ibu dari anak-anaknya.

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. 9: 71)

Di lapangan, ikhwan dan akhwat harus menjaga hijab satu sama lain, namun tentu bukan berarti harus memutuskan hubungan, karena dalam da’wah, ikhwan dan akhwat adalah seperti satu bangunan yang kokoh, yang sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain.

Belakangan ini menjadi sebuah fenomena baru di berbagai LDK kampus tentang sedikit ‘konfrontasi’ ikhwan dengan akhwat. Tepatnya, tentang kurang cepat tanggapnya da’wah para ikhwan yang notabene adalah partner da’wah dari akhwat.

Patut menjadi catatan, mengapa ADK akhwat selalu lebih banyak dari ADK ikhwan. Walau belum ada penelitian, tetapi bila melihat data kader, pun data massa dimana jumlah akhwat selalu dua sampai tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan ikhwan, maka dapat diindikasikan bahwa ghirah, militansi dan keagresifan berda’wah akhwat, lebih unggul. Meski memang hidayah itu dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, namun tentu kita tak dapat mengabaikan proses ikhtiar.

Akhwat Militan, Perkasa dan Mandiri? Sejak kapankah adanya istilah Akhwat militan, perkasa dan mandiri ini? Berdasarkan dialog-dialog yang penulis telaah di lapangan, dan di beberapa LDK, ternyata hampir semua akhwat memiliki permasalahan yang sama, yaitu tentang kurang cepat tanggapnya ikhwan dalam menghadapi tribulasi da’wah. Bahkan ada sebuah rohis yang memang secara turun temurun, kader-kader akhwatnya terbiasa mandiri dan militan. Mengapa? Karena sebagian besar ikhwan dianggap kurang bisa diandalkan. Dan ada pula sebuah masjid kampus di Indonesia yang hampir semua agenda da’wahnya digerakkan oleh para akhwat. Entah hilang kemanakah para ikhwan.

Akibat seringnya menghadapi ikhwan semacam ini, yang mungkin karena sangat gemasnya, takala mendengar doa seorang akhwat, “Ya Allah…, semoga nanti kalau punya suami, jangan yang seperti itu… ,” ujarnya sedih.

Nah!
Ikhwan GANTENG
Lantas bagaimanakah seharusnya ikhwan selaku partner da’wah akhwat? Setidaknya ada tujuh point yang patut kita jadikan catatan dan tanamkan dalam kaderisasi pembinaan ADK, yaitu GANTENG (Gesit, Atensi, No reason, Tanggap, Empati, Nahkoda, Gentle). Beberapa kisah tentang ikhwan yang tidak GANTENG, akan dipaparkan pula di bawah ini.

(G) GESIT DALAM DA’WAH
Da’wah selalu berubah dan membutuhkan kegesitan atau gerak cepat dari para aktivisnya. Ada sebuah kisah tentang poin ini. Dua orang akhwat menyampaikan pesan kepada si fulan agar memanggil ikhwan B dari masjid untuk rapat mendesak. Sudah bisa ditebak…, tunggu punya tunggu…, ikhwan B tak kunjung keluar dari masjid. Para akhwat menjadi gemas dan menyampaikan pesan lagi agar si fulan memanggil ikhwan C saja. Mengapa? Karena ikhwan C ini memang dikenal gesit dalam berda’wah. Benar saja, tak sampai 30 detik, ikhwan C segera keluar dari masjid dan menemui para akhwat. Mobilitas yang tinggi.

(A) ATENSI PADA JUNDI
Perhatian di sini adalah perhatian ukhuwah secara umum. Contoh kisah bahwa ikhwan kurang dalam atensi adalah ketika ada rombongan ikhwan dan akhwat sedang melakukan perjalanan bersama dengan berjalan kaki. Para ikhwan berjalan di depan dengan tanpa melihat keadaan akhwat sedikitpun, hingga mereka menghilang di tikungan jalan. Para akhwat kelimpungan.., nih ikhwan pada kemana? “Duh.., ikhwan ngga’ liat-liat ke belakang apa ya?” Ternyata para ikhwan berjalan jauh di depan, meninggalkan para akhwat yang sudah kelelahan.

(N) NO REASON, DEMI MENOLONG
Kerap kali, para akhwat meminta bantuan ikhwan karena ada hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh akhwat. Tidak banyak beralasan dalam menolong adalah poin ketiga yang harus dimiliki oleh aktivis. Contoh kisah kurangnya sifat menolong adalah saat ada acara buka puasa bersama anak yatim. Panitia sibuk mempersiapkannya. Untuk divisi akhwat, membantu antar departemen dan antar sie adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan. Para akhwat ini kemudian meminta tolong seorang ikhwan untuk memasang spanduk. “Afwan ya…, amanah ane di panitia kan cuma mindahin karpet ini…,” jawab sang ikhwan sambil berlalu begitu saja karena menganggap tugas itu bukanlah amanahnya.

(T) TANGGAP DENGAN MASALAH
Permasalahan da’wah di lapangan semakin kompleks, sehingga membutuhkan aktivis yang tanggap dan bisa membaca situasi. Sebuah kisah, adanya muslimah yang akan murtad akibat kristenisasi di sebuah kampus. Aktivis akhwat yang mengetahui hal ini, menceritakannya pada seorang ikhwan yang ternyata adalah qiyadahnya. Sang ikhwan ini dengan tanggap segera merespon dan menghubungi ikhwan yang lainnya untuk melakukan tindakan pencegahan pemurtadan.
Kisah di atas, tentu contoh ikhwan yang tanggap. Lain halnya dengan kisah ini. Di sebuah perjalanan, para akhwat memiliki hajat untuk mengunjungi sebuah lokasi. Mereka kemudian menyampaikannya kepada ikhwan yang notabene adalah sang qiyadah. Sambil mengangguk-angguk, sang ikhwan menjawab, “Mmmm….” “Lho… terus gimana? Kok cuma “mmmmm”…” tanya para akhwat bingung. Sama sekali tidak ada reaksi dari sang ikhwan. “Aduh… gimana sih….” Para akhwat menjadi senewen.

(E) EMPATI
Merasakan apa yang dirasakan oleh jundi. Kegelisahan para akhwat ini seringkali tercermin dari wajah, dan lebih jelas lagi adalah dari kata-kata. Maka sebaiknya para ikhwan ini mampu menangkap kegelisahan jundi-jundinya dan segera memberikan solusi.

Contoh kisah tentang kurang empatinya ikhwan adalah dalam sebuah perjalanan luar kota dengan menaiki bis. Saat telah tiba di tempat, ikhwan-akhwat yang berjumlah lima belas orang ini segera turun dari bis. Dan bis itu melaju kembali. Para akhwat sesaat saling berpandangan karena baru menyadari bahwa mereka kekurangan satu personel akhwat, alias, tertinggal di bis! Sontak saja para akhwat ini dengan panik, berlari dan mengejar bis. Tetapi tidak demikian halnya dengan ikhwan, mereka hanya berdiri di tempat dan dengan tenang berkata, “Nanti juga balik lagi akhwatnya.”

(N) NAHKODA YANG HANDAL
Laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Ia adalah nahkoda kapal. Lantas bagaimanakah bila sang nahkoda tak bergerak? Alkisah, tentang baru terbentuknya kepengurusan rohis. Tunggu punya tunggu…, hari berganti hari, minggu berganti minggu, ternyata para ikhwan yang notanebe adalah para ketua departemen, tak kunjung menghubungi akhwat. Akhirnya, karena sudah “gatal” ingin segera gerak cepat beraksi dalam da’wah, para akhwat berinisiatif untuk “menggedor” ikhwan, menghubungi dan menanyakan kapan akan diadakan rapat rutin koordinasi.

(G) GENTLE
Bersikap jantan atau gentle, sudah seharusnya dimiliki oleh kaum Adam, apatah lagi aktivis. Tentu sebagai Jundullah (Tentara Allah) keberaniannya adalah di atas rata-rata manusia pada umumnya. Namun tidak tercermin demikian pada kisah ini. Sebuah kisah perjalanan rihlah. Rombongan ikhwan dan akhwat ada dalam satu bis. Ikhwan di depan dan akhwat di belakang. Beberapa akhwat sudah setengah mengantuk dalam perjalanan. Tiba-tiba bis berhenti dan mengeluarkan asap. Para ikhwan segera berhamburan keluar dari bis. Tinggallah para akhwat di dalam bis yang kelimpungan. “Ada apa nih?” tanya para akhwat. Saat para akhwat menyadari adanya asap, barulah mereka ikut berhamburan keluar. “Kok ikhwan ninggalin gitu aja…” ujar seorang akhwat dengan kecewa.

PENUTUP:
Fenomena ketidak-GANTENG-an ikhwan ini, akan dapat berpengaruh pada kinerja da’wah. Ikhwan dan akhwat adalah partner da’wah yang senantiasa harus saling berkoordinasi. Masing-masing ikhwan dan akhwat memang mempunyai kesibukannya sendiri, namun ikhwan dilebihkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu sebagai pemimpin. Sehingga wajar saja bila yang dipimpin terkadang mengandalkan dan mengharapkan sang qawwam ini bisa jauh lebih gesit dalam berda’wah (G), perhatian kepada jundinya (A), tidak banyak alasan dalam menolong (N), tanggap dalam masalah (T), empati pada jundi (E), menjadi nahkoda yang handal (N) dan mampu memberikan perlindungan (G). Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Kaum laki-laki adalah pemimpin (qawwam) bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita)…” (QS. An-Nisa’:34).

Kita harapkan, semoga semakin banyak lagi ikhwan-ikhwan GANTENG yang menjadi qiyadah sekaligus partner akhwat. Senantiasa berkoordinasi. Ukhuwah di dunia, dan di akhirat. Amiin.

Andaikan Aku Bukan Aktivis

Suatu siang yang padat, di tengah suasana kerja, senyapnya kantor saat itu, dan di tengah diskusi seru tentang da'wah kampus, HPku menjerit. Sebuah SMS masuk, mengalihkan perhatian sesaat. Terlebih karena isinya ...

"... Rasanya pengen ngomong buanyak. Sedang bosen dengan da'wah. Sebel sama qiyadah & ikhwah disini. Benar-benar bukan perjalanan da'wah yang rapi. Bener kalo qt rapuh, mudah dihancurkan.
Makin BERKELIT semakin SULIT,
makin MERINTIH semakin PERIH, makin TAK ACUH semakin KACAU,
makin BERLAGAK semakin TERJEBAK,
makin MERENUNG semakin BINGUNG,
makin DIAM semakin DILUPAKAN.
Dimanakah muara semua tanya?"

Spontan saat itu kawan bicaraku merespon, "ALLAH". Seolah menjawab sebuah pertanyaan.
"He? Maksudnya apa?", spontan juga celetukku. ga ngerti.
"Ya Allah-lah muara semua tanya", jawabnya datar, dalam.

Bukan satu dua SMS bernada sama pernah 'beredar' di kalangan aktifis da'wah. Lelah, kecewa, ga' ngerti, semua campur baur membentuk formula yang pas untuk sebuah pilihan, KELUAR.
'Pamit' dari jalan da'wah.

Sebel ama qiyadah yang nyebelin orang sebel Kecewa pada keputusan jama'ah yang mengecewakan orang-orang kecewa
Ga puas dengan kinerja ikhwah yang ga memuaskan orang-orang ga puas

Ckckck..
sampai ke sebuah kesimpulan, ikhwah ga bisa DIANDALKAN! Da'wah bikin capek, terkekang, makan ati! Pilihan untuk menjadi "orang-orang biasa", marginal, yang mengamati pusaran gerakan dari tepian perjuangan yang "aman" semakin mengaum-ngaum di benak.

Andai aku bukan aktifis...
Ga perlu ngerasa sebel sama qiyadah yang sering sok tau terhadap kondisi lapangan, mengambil kebijakan irasional. Padahal mereka cuma bintang-bintang yang bergelantungan di langit da'wah kampus tanpa pernah menapak bumi. Tanpa merasakan perihnya tertusuk duri atau kerikil tajam di tanah yang becek.

Andai aku bukan aktifis...
Ga perlu menghadiri syuro' poci-poci tak terarah yang ga menghasilkan sedikitpun perbaikan, selain makin bertambahnya robot lapangan yang cuma tau 'kerja', tanpa diberi kesempatan berpikir.

Andai aku bukan aktifis...
Ga perlu kecewa dengan kinerja orang-orang yang mengaku dirinya da'i, tapi sering pesimis, asal-asalan, dan ga profesional.

Yah...andai aku bukan aktifiiiiis!

Aku akan bebas.
Berekspresi.
Berkreasi.
Berda'wah dengan ceria.

Kutatap gemuruh langit, gemuruh hati,
menggumpal-gumpalka n berbagai fakta kekecewaan.
Sesak.

Benar-benar membayangkan,
Andai aku bukan aktifis...
Pasti aku adalah pasifis, yang kerjanya dari hari ke hari cuma mringis terkikis moleknya dunia yang makin lama makin bengis dan tragis

Andai aku bukan aktifis...
Ga kan mungkin aku bisa menangis haru teringat syurga Karena syurga hanya mampu terdefinisi oleh padatnya PERJUANGAN.

Andai aku bukan aktifis...
Membaca saja aku susah, apalagi menulis!;p

Di atas tingginya bukit kekecewaan ini, aku pengen berteriak lantang kepada kalian semua :
Woiii, ikhwah..! Mas'ul A! Mas'ul B! Murobbiku! Ikhwah A, B, C,...Z!!
Emang siapa kalian bisa ngejauhin aku dari Allah???
Emang siapa kalian bisa bikin aku memilih mundur dari jalan da'wah???

Rugi banget kalo aku ninggalin jalan menuju syurga karena aku KECEWA SAMA KALIAN..!
Wong ntar qt dikubur sendiri-sendiri, kok.
dihisab sendiri-sendiri,
diputuskan masuk syurga ato neraka sendiri-sendiri.
karena amalan qt sendiri-sendiri.

Rugi banget kalo aku ninggalin jama'ah kebaikan karena aku KECEWA SAMA KALIAN..!
Wong amalan kalian ga akan sedikitpun berpengaruh kok pada hisabku,
dan amalanku ga akan sedikitpun berpengaruh pada hisab kalian,

Mo kalian baek kek,
nyebelin kek,
futur kek.
ANE HARUS TETEP ISTIQOMAH, ya gak?;p

Kalian ga kan rugi kalo aku mundur,
Da'wah ga kan rugi kalo aku futur,
Bakal ada puluhan, ratusan, mungkin ribuan orang yang siap menggantikanku.

Satu-satunya yang rugi jika aku keluar, adalah : AKU!

Eh bintang, Gosip dari mana da'wah bikin TERKEKANG, GA KREATIF, dsb dst dll??
Ente keliru ambil kamus tentang definisi kreatifitas kali...?
Inget kan prinsip sejatinya,
SEMUA HAL ITU MUBAH, KECUALI YANG ADA NASH YANG MENGHARAMKAN

so, LAKUIN AJA SELAMA BELOM DILARANG, ;p
Jangan dibalik, DIEM AJA SELAMA BELOM DITA'LIMAT.

Kan keimanan itu hakikat yang aktif dan dinamis yang tercermin dalam amal sholeh dan gerakan. So, mana mungkin seseorang ngaku beriman kalo untuk beramal aja musti nunggu diobrak-obrak 'para jendral'?

Ane berda'wah buat Allah kok, bukan buat ente, pak mas'ul, bu mas'ulah..!

Buat Allah..muara semua tanya..
Doain ane istiqomah neh!
(nyum..nyum. ., no hurt feeling, ok!:))

Karena Cinta Tak Harus Selalu Berwujud Bunga...

Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai sifatnya yang alami
dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati saya ketika saya
bersandar di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun dalam masa pernikahan,
saya harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2 saya
mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2 sensitif serta
berperasaan halus.
Saya merindukan saat-saat romantis seperti seorang anak yang
menginginkan permen.
Tetapi semua itu tidak pernah saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa sensitif-nya
kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis
dalam pernikahan kami telah mementahkan semua harapan saya akan cinta
yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan keputusan saya
kepadanya, bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", dia
bertanya dengan terkejut. "Saya lelah, kamu tidak pernah bisa
memberikan cinta yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan komputernya,
tampak seolah- olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal tidak.
Kekecewaan saya semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak
dapat mengekspresikan perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan
darinya? Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya lakukan untuk
merubah pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab dengan pelan,
"Saya punya pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di dalam
hati saya, saya akan merubah pikiran saya:
Seandainya, saya menyukai setangkai bunga indah yang ada di tebing
gunung dan kita berdua tahu jika kamu memanjat gunung itu, kamu akan
mati. Apakah kamu akan melakukannya untuk saya?"
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan memberikan jawabannya besok. "
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya menemukan selembar
kertas dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang berisi susu
hangat yang bertuliskan. ...
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu untukmu, tetapi ijinkan
saya untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya melanjutkan untuk membacanya.
"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu mengacaukan program di
PC-nya dan akhirnya menangis di depan monitor, saya harus memberikan
jari-2 saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu keluar rumah,
dan saya harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak pintu, dan
membukakan pintu untukmu ketika pulang. ".
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di tempat-tempat
baru yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah agar bisa
memberikan mata saya untuk mengarahkanmu. "
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu 'teman baikmu' datang setiap bulannya,
dan saya harus memberikan tangan saya untuk memijat kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir kamu akan menjadi
''aneh'.. Dan harus membelikan sesuatu yang dapat menghiburmu di rumah
atau meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu yang aku
alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku dan itu tidak baik untuk
kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya agar ketika kita tua
nanti, saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu dan mencabuti
ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu menelusuri pantai,
menikmati matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan warna-2
bunga yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu untuk mati.
Karena, saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa mencintaimu lebih
dari saya mencintaimu. "
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan tanganku, kakiku,
mataku, tidak cukup bagimu.
aku tidak bisa menahan dirimu mencari tangan, kaki, dan mata lain yang
dapat membahagiakanmu. "
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat tintanya menjadi
kabur, tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca jawaban saya.
Jika kamu puas dengan semua jawaban ini, dan tetap menginginkanku
untuk tinggal di rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya
sekarang sedang berdiri disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk untuk membereskan
barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit hidupmu.
Percayalah, bahagiaku bila kau bahagia.".
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya berdiri di depan
pintu dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang susu dan roti
kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah mencintai saya lebih
dari dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah berangsur-angsur hilang
dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat memberikan cinta
dalam wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya telah
hadir dalam wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud cinta dari
pasangan kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tak harus selalu berwujud bunga...

Arjuned Mencari Akhwat

“Kalo kamu pengen bahagia, kamu kudu nikah ama akhwat, jangan ama cewek!” Juned terpekur. Pikirannya ngelantur. Perkataan Sarif- seorang penjaga masjid di kampung sebelah-membuat dirinya tak bisa tenang dalam perjalanan pulang.

Akhwat ? Makhluk jenis apakah itu? Di mana saya bisa menemukannya?

Kemana saya harus mencari? Sekarang puluhan pertanyaan berkelabat dalam kepalanya.

Nama lengkapnya Junaedi Rahman Rahim. Panggilannya Juned. Dia anak seorang juragan minyak yang kaya-raya. Seorang kumbang yang lahir pas jum’at kliwon dan berwajah agak mirip Delon. Sebagai seorang kumbang. Rasanya berbagai jenis wanita pernah singgah dan bertekuk lutut pada Juned. Kapasitasnya sebagai seorang playboy cap kabel tak perlu diragukan lagi. Julukannya pun tak main-main : Arjuned.

Ada puluhan gadis yang pernah menjadi kekasihnya. Dari mulai yang putih-bersih, item manis, blasteran, sampai yang bahenol pun pernah menjadi pacarnya. Kecuali yang satu ini : Akhwat. Satu kata yang baru kali ini dia dengar. Seorang perempuan yang katanya bakalan memberikan kebahagiaan baik di dunia maupun di akherat.

“Apa gue balik lagi aja ya… ? Kenapa gue gengsi buat nanya lebih jauh tentang akhwat sama si Sarif?” sekarang Juned benar-benar kebingungan. Dia lebih mirip orang yang linglung. Menyesal. Rasanya baru tadi dia membentak si Sarif.

“Eh, jangan sok tau luh! Sampe nasehatin gue kudu nikah ama siapa.

Jangankan akhwat! Marshanda pun bisa gue dapetin….! ” Ujar Juned berapi-api. Padahal di dadanya tersimpan banyak kekhawatiran. Sekelabat dia teringat kembali kata-kata ibunya yang super bawel.”Jun…pokoknya elu kudu cepet-cepet nikah! Ibu udah ga tahan denger elu gonta-ganti cewek melulu….!”

Duh, cewek emang bikin susah….!Batin Juned nyerocos sendiri.

Sebenarnya Juned berniat untuk cepat menikah. Usianya yang sudah dualima tahun menjelaskan hal itu. Sebagai seorang pewaris tunggal harta bapaknya. Segala sesuatu yang berkaitan dengan dunia: harta dan pangkat, telah dia miliki. Cuma seorang istri yang bisa mendampingi disaat susah dan senang saja yang belum dia miliki. Beberapa kali dia mencoba merajut kasih. Namun dari sekian puluh cewek yang dia pacari ternyata tak satupun yang mampu membuat dirinya bahagia. Apalagi beberapa diantara mereka hanya mengincar hartanya saja. Sungguh menyedihkan. Hal ini membuat Juned tak pernah serius menjalin hubungan dengan cewek manapun. Juned mencari seseorang yang tulus mencintainya. Membuat dirinya mampu tersenyum lahir batin. Bukan karena dia seorang pewaris harta bapaknya. Tapi karena dirinya seorang manusia.

‘Juuneeed juga manusia…Punya rasa punya hati….’ (Mungkin lagu itu yang sekarang sedang dinyanyikan Juned he..he).

Pagi berseri. Matahari tersenyum keki. Dengan gesit Juned berdandan sambil melantunkan lagu dangdut kesukaannya, ‘Teelaaah, kutemuuukan diirimu….’, Suara Juned terdengar fals dengan volume yang terus meninggi sehingga merusak pagi yang penuh harapan. Ya, harapan yang telah Juned pupuk sejak tadi malam. Pagi ini Juned memutuskan untuk mencari seorang akhwat. Dan dia berjanji tak kan kembali sebelum pencariannya berhasil.

Semalaman Juned berpikir. Dan dia memutuskan akan menikahi seorang akhwat. Seseorang yang bisa membuatnya bahagia, setidaknya itulah yang diceritakan si Sarif. Seseorang yang terkenal jujur di kampungnya.

“Do’akan Juned Bu, Do’akan juned Pak….” Akhirnya Juned pergi. Terlihat cucuran air mata dari sang ibu yang sedih melepas kepergian sang buah hati. Ayahnya yang juragan minyak sayur itu pun seperti tak rela melepas putra tercinta.

Seketika motor Juned yang di sisi kanannya bertuliskan ‘Arjuned’ melesat meninggalkan kedua orang tuanya yang masih termangu melihat kegigihan putra semata wayangnya. Dari kejauhan keduanya melambaikan tangan perpisahan. Juned, do’a kami menyertaimuuu. .. ..

Motor Juned melesat kencang. Vespa antik berwarna kuning itu pergi jauh meninggalkan kampung Seger Hitut yang penuh kenangan. Angin yang bertiup kencang menemani kepergiannya.

Kota. Aku akan mencari akhwat ke Kota! Ucap juned dalam batinnya. Terlihat semangat yang membahana di kedua bola matanya. Kecepatan motor vespanya terus bertambah.

Kotaaaa! I’m Coming….

Iya lah ke kota! Masa sih cari akhwat ke gunung! Tul ga ? Yuu…

“Cekiiiiittttt”

Vespa Juned akhirnya berhenti di sebuah pasar di dekat kota. Mata Juned langsung celingak-celinguk. Wajahnya keringetan. Mulutnya terbuka, hah-heh-hoh. Diambilnya sebuah parfum merk pusara di tas birunya.

“Srooott…Srooot. .. .”

Satu dua kali disemprotkan parfum beraroma melati campur kemenyan itu ke tubuhnya. Konon, parfum itu adalah peninggalan buyutnya Juned dan sudah turun temurun menjadi senjata pamungkas dalam menggaet perempuan. Cuma, parfum itu belum pernah dicoba untuk menggaet seorang akhwat. Jadi ini adalah pengalaman dan uji coba pertama. Juned lalu membuka sebuah kertas pemberian seorang ustadz di kampungnya.

“Ciri pertama pakaiannya tertutup, ciri kedua rajin ibadah, ciri ketiga matanya ga celilitan, ciri keempat mulutnya ga celamitan, ciri kelima-enam- tujuh….” Juned membaca satu persatu isi kertas itu. Pikiran Juned kembali ngelantur. Matanya menatap angkasa. Otaknya mulai berpikir. Menembus batas-batas kehidupan yang tak pernah bisa dia mengerti.

Di kampungnya, para remaja telah kerasukan budaya barat. Kehilangan identitas. Termasuk para gadis yang dulu polos kini banyak berubah. Mereka berpakaian tetapi telanjang. Inilah dampak lain yang terjadi gara-gara program “internet masuk desa”. Cara hidup orang barat yang super “free” diserap begitu saja oleh para pemuda-pemudi kampung. Juga oleh remaja-remaji di kampung Juned. Kampung yang dulu terkenal sebagai kampung santri. Kini berubah jadi kampung “peragawati” . Peragawati kesasar. Ya..ya..ya.. .itulah nasib kampungnya Juned. Kampung Seger hitut.

Para pembaca yang budiman! Dalam sepuluh tahun ini kehidupan menjadi sangat berbeda. Cara berpikir dan bersikap ala kebarat-baratan telah menjadi virus “mengasyikan” bagi para generasi muda.

Sosok seorang akhwat pun saat ini sangat sulit untuk ditemui. Yang ada hanyalah tampilan cewek-cewek berdandan ala Britney Spears. Dengan pakaian yang super minim. Dan…centilnya itu lho! jadi gimana…gitu!

Dan Juned sangat percaya akan sosok akhwat yang masih misterius. Walaupun Juned ga tau sama sekali seperti apa sosok seorang akhwat. Namun dia yakin bahwa seorang akhwat adalah seorang cewek yang soleh. Perhiasan dunia yang paling indah.

Kata Pa ustadz, ketika awal tahun 2000, masih banyak jumlah akhwat di Indonesia. Tapi Juned yakin, walau stocknya terbatas, yang namanya akhwat itu pasti tetap ada. Pokoknya, gue kudu nikah ama seorang akhwat! Ujar Juned dalam batinnya.

Ok, sekarang kita kembali kepencarian. Juned kembali konsentrasi. Matanya kembali mengintai. Setiap orang diperhatikannya. Tapi… di sana dia hanya melihat ibu-ibu yang berpakaian ketat. Juned lalu melanjutkan perjalanan ke kota. Di pinggir jalan dia melihat banyak Masjid. Namun tak terdapat kehidupan di sana. Masjid butut tak terurus, sama seperti di kampungnya.

Akhirnya Juned sampai di sebuah tempat bertuliskan ‘Modern Super Mall’. “Wow, fantastik….” Uar Juned dengan lidah yang hampir saja keluar. Baru kali ini dia datang ke kota, dan baru kali ini dia melihat pemandangan seperti ini.

Busyeetttt.. .!! ! Itu baju apa daun pisang ? Tipis banget gitu lho…!!!

Jelas banget gitu lho…Mata Juned terbelakak melihat gadis-gadis kota yang berpakaian super sexy. Seketika dia menghela nafas “Emang bener jaman mau kiamat” Ujarnya pelan sambil mengusap-ngusap dada.

Juned meneruskan perjalanan. Vespa antiknya kembali berlari. Dikunjunginya setiap tempat di kota, tetapi sosok seorang akhwat tak jua dia temukan. Tak kurang seribu tanya telah dia lemparkan pada setiap orang yang ditemuinya. Namun tak ada yang tahu di mana akhwat berada. Juned hampir saja frustasi. Pikirannya kembali ke sana-ke mari. “Gue kudu cari masjid, ya, cari masjid….” Seketika Juned teringat masjid, sebuah tempat yang paling jarang dia singgahi.

Akhirnya Juned sampai di sebuah masjid yang besar. Masjid itu terlihat lusuh tak terurus. Diambilnya air wudhu walau sebenarnya dia merasa jijik dengan air yang bau dan berwarna agak ke kuning-kuningan. Benar-benar ga keurus!

Sekarang dirinya siap melaksanakan shalat ashar. Batinnya mencoba untuk khusyu. Ketenangan sekejap menyelimutinya. Tubuhnya yang panas penuh keringat berubah menjadi sejuk karena hembusan angin sepoi yang menentramkan hatinya. “Ya, Allah, ampunkan salah hamba selama ini. Ampunkan kelalaian hamba selama ini. Jangan engkau masukan hamba ke dalam neraka yang ngerinya minta ampun. Matahari yang jauh aja udah panas, apalagi neraka.

Ya, Allah, hamba sekarang sedang mencari seorang akhwat. Perempuan yang katanya mencintai engkau dan engkaupun mencintainya. Perempuan yang katanya bisa membawa hamba pada kebenaran.Tapi, ternyata mencari akhwat itu sulit banget yaaa! Tunjukan jalan-Mu Ya Allah. Biar Juned bisa nikah ama Akhwat. Ya, Allah! pliss…Bantu Juned!” Juned berdo’a dengan khusyu dan penuh pengharapan. Sehabis shalat Juned terpekur duduk di teras masjid. Matahari bergerak cepat kearah barat. Sebentar lagi senja tiba. Dan Juned masih belum menemukan sosok akhwat yang dicarinya.

“De, kok melamun sih ? ga baik lho kalau anak muda melamun….”

Juned yang sedang ngelamun terperanjat mendengar sahutan seorang kakek berjanggut putih yang seketika ada di hadapannya.

“Iya,nih, saya lagi bingung….”

“Bingung kenapa….?” Tanya kakek itu lagi.

“Begini, Kek… saya ingin menikah.” Ujar Juned. Mantap.

“Menikah mah gampang atuh De, duh si Ade mah, pikir atuh De piikirrrr !!!” Si kakek berjanggut langsung nyerocos sewot. Membuat Juned keheranan. Ni, aki-aki peot, kok jadi sewot sih!

“Eh, bukannya saya ga berpikir ! emang seeh menikah jaman sekarang itu mudah. Jangankan satu istri, 4 biji pun saya mampu! Cuma saya pengen nikahnya ama akhwat. Bapak tau ga di mana saya bisa menemukan seorang akhwat ?”

Si kakek terlihat berpikir. Keriput di wajahnya makin terlihat mengerut. “Gampang, De, Jangankan seorang, kesebelasan akhwat pun kakek tau….”.

“Wah, yang bener Kek, di mana Kek ?” Juned terlihat super antusias. Matanya berbinar.

“Sepengetahuan Kakek, yang namanya akhwat itu bisa ditemukan di daerah Ngalong. Sebenarnya di daerah lain juga masih ada sih…. tapi yang Kakek tau sih di sana….”

Juned langsung terperanjat girang. “Thanks ya Kek….”

Setelah bertanya alamat lengkap. Juned langsung menggeber vespa antiknya menuju daerah Ngalong. Sebuah daerah pinggiran kota. Tempat yang katanya masih ’steril’ dan ’sehat’.

Akulah Arjuneeeeed

Yang mencari akhwaaat

Wahai para akhwat

Cintailah aakuuuu….

Juned mengemudi sambil menyanyi kayak orang kesurupan. Kecepatan motornya bikin orang-orang di pinggir jalan pada keder. Siapa dulu donk, Arjuned gitu lho….

Akhirnya Juned sampai. Setelah turun dari motor mata Juned langsung terbelakak. Takjub. Kagum. Nafasnya naik turun ga karuan. Matanya seolah tak mau berkedip. Hebat euy…

Inikah yang namanya akhwat ? Wow, kereeennn… .

Ucap Juned dalam batinnya ketika melihat sekelompok perempuan berjilbab yang sedang keluar masuk masjid. Bener-bener cocok dengan yang diceritakan Pak Ustadz.

Ya, ga salah lagi…ini pasti yang namanya akhwat! Yesss…!!!berhasil … .

Juned berkata kegirangan. Dia merasa heran dengan suasana disini. Berbeda dengan daerah lainnya. Di daerah Ngalong yang namanya masjid itu rame banget. Gimana cara ngedeketin akhwat ? Apa gue langsung tembak aja? Ato langsung diajak nikah kali ya ? pertanyaan-pertanya an itu sekarang mulai berseliweran dalam kepala Juned. Pikiran Juned mulai ngelantur lagi. Hatinya berbunga-bunga dan penuh harapan. “Ah, mendingan gue tanya aja ama orang itu ?” Ujarnya ketika melihat seorang pemuda yang memakai peci kordofi dan berjanggut tipis.

“Maaf Mas…” sapa Juned.

“Eh, iya, ada apa ?”

“Wanita-wanita itu akhwat kan?” si pemuda terlihat keheranan dengan pertanyaan konyol Arjuned.

“I..iya akhwat, emangnya kenapa ?”

“Ga kenapa-napa. ..pengen nanya aja!”

“O…Cuma nanya tooo.”

Juned terlihat malu-malu. Namun akhirnya dia to the point juga.

“Eh, mas, kalo mau nikah sama akhwat caranya gimana….?” Tanya Juned sambil petantang-petenteng . Pemuda itu hanya tersenyum mendengar pertanyaan Juned. Agak kaget. Setelah itu dia terlihat berpikir. Ditatapnya Juned dari atas sampe bawah. Kaos oblong berwarna item, dipadu jaket kulit yang udah kucel, plus jelana jeans yang udah bolong-bolong. Fuihhhh…makhluk ajaib darimana nich….? Batin pemuda itu nyerocos.

Ditatapnya kembali wajah Juned yang terlihat udah ga sabar.

“Emang beener, mas…mas… ”

“Nama saya Arjuned.”

“Oiya, emang bener mas Arjuned mau nikah sama akhwat ?” Tanya pemuda itu. Terlihat ragu. “Yoi donk, kalo ngga buat apa saya berkorban capek-capek kemari. Pengorbanan saya buat sampe di tempat ini berat lho! Gimana, bisa kan?” Sang pemuda kembali terdiam. Wajah putih bersihnya terasa menyejukan di mata Juned. Kemudian dia memandang Juned. Tersenyum tipis.

“Oh, gampang, akhwat itu nikahnya sama ikhwan. Kalo Mas Arjuned ikhwan atau bukan….? Juned terdiam. Otaknya langsung macet. Jawaban pemuda berjanggut langsung membuat mulutnya terkunci. Ditatapnya mentari dalam lembayung senja yang mulai memerah. Angin berhembus mengibas rambutnya yang acak-acakan. Kemudian dia kembali menatap pemuda yang berdiri tegap dihadapannya. Tatapannya tatapan memelas. Bingung. Sekarang hanya ada satu pertanyaan yang keluar dari mulutnya.

“Maaf, Mas…ikhwan itu siapa ….???”

—selesai—


sumber :ditulis oleh Adhitya Madani

Kamis, 03 Desember 2009

Kaca Spion Dalam Hidup

Seorang pria mendatangi seorang alim karena dirinya tengah stress berat. Ia baru saja ditinggal oleh istrinya yang memilih kabur dengan pria lain yang ternyata adalah sahabat dekatnya sendiri. Ia tak kuat menahan beban pikirannya, hingga ia pun memilih berhenti dari pekerjaannya yang cukup mapan karena malu dengan rekan-rekan sekantornya. Ia mengurung diri, menyendiri dari lingkungan sosial. Simpati keluarga dan teman-temannya malah membuatnya semakin stress.

Lalu orang alim itu berkata,

"Begini, masa lalu adalah bagian dari hidup yang tidak dapat dipisahkan. Ibarat mengendarai mobil, masa lalu adalah kaca spion yang harus ditengok sesekali supaya anda tidak menabrak ataupun ditabrak. Masa lalu akan sangat berguna jika anda dapat mengambil manfaatnya. Masa lalu yang menyakitkan jangan membuat anda menempatkan masa lalu itu di kehidupan sekarang dan masa yang akan datang. Itu hanya akan membuat anda berhenti. Karena tak mungkin anda mengendarai mobil dengan terus menerus menatap kaca spion."

"Lalu apa yang harus saya lakukan?" tanya pria itu.

"Pertama, berdamailah dengan diri anda sendiri. Dengan kata lain, menerima kenyataan, bahwa inilah nasib yang harus anda terima. Ingat, segala yang buruk bukan dari Allah SWT. Semua yang dari Allah adalah baik. Jika anda mengalami pengkhianatan, mungkin ini adalah konsekuensi yang harus anda terima karena menikahi istri anda. Semua perbuatan diawali dengan niat. Jika anda menikah karena Allah Ta'alaa, Insyaallah rumah tangga anda akan baik-baik saja. Tapi jika anda menikah karena alasan yang lain, ya...mungkin inilah salah satu akibatnya."

Sang pria tak menjawab. Ia teringat dulu ia menikahi istrinya itu karena ia kagum dengan kepandaiannya, tutur katanya, juga sikapnya. Ia menyangka itu cukup untuk menjamin kebahagiaan berumah tangga.

"Apa berikutnya?" tanya sang pria setelah beberapa saat.

"Berikutnya, sebenarnya mudah, tapi kadang sulit dilakukan, yaitu berserah diri kepada Allah SWT. Awali dengan tobat. Jangan merasa: kok disuruh tobat kan saya yang dianiaya. Tujuan tobat adalah membersihkan diri, baik dari segala pikiran buruk, niat yang buruk, maupun perbuatan buruk. Jika diri anda bersih, maka anda sendirilah yang akan menikmatinya, bukan Allah. Jika diri anda kotor, maka anda sendiri yang akan meraskan dampaknya, bukan Allah."

Sang pria merasa malu. Memang ia merasa dirinyalah yang tengah menderita. Tak terpikirkan olehnya untuk bertobat.
"Lalu, apalagi setelah tobat?"

"Bersyukur. Ya, anda justru harus bersyukur. Apa yang harus disyukuri? Semua, mulai sejak anda dalam kandungan hingga detik ini. Bersyukurlah anda lahir dengan fisik sempurna. Bersyukurlah anda memiliki orang tua yang membesarkan anda. Bersyukurlah anda selama ini hidup berkecukupan, tidak kekurangan. Bersyukurlah anda tidak gila karena terlalu stress. Mungkin selama ini anda jarang bersyukur..."

Ia kembali merasa malu. Sepanjang hidupnya ia tak ingat kapan pernah bersyukur.

"Cukup tiga hal itu, insyaallah, anda tidak akan mengalami stress lagi." kata sang orang alim.

Niat adalah awal dari perbuatan. Selalulah berniat karena Allah. ditunjukkanNya jalan keluar terbaik.

Minggu, 29 November 2009

Kegiatan Harian






Sabtu, 28 November 2009

Mujahid Essa El Hindi, Al-Qaeda Kashmir


Background

Barot was born in Baroda, India into a Hindu family[1][3]. His parents moved to the UK from Kenya in 1973 to escape violence and discrimination in Kenya, when he was only one year old. His father, a banker in Kenya, supported his family by working in a factory in UK.

Barot converted to Islam at age 20 in the UK.[4] He attended the Kingsbury High School in north London. He worked for a living on a regular basis only during 1991 to 1995 as an airline ticket and reservations agent for Air Malta, in Piccadilly, central London. It is unclear how he supported himself at other times.[5]

Barot travelled to Pakistan in 1995. He took part in militant campaigns against Indian forces in Kashmir. Using the pseudonym Esa Al Hindi, he wrote a book, The Army of Madinah in Kashmir, in 1999, discussing his experience and describing ways to kill Indian soldiers. The book was commissioned and published by Maktabah al-Ansar, a bookstore co-owned by Moazzam Begg.[6][7] In the late 1990s and early 2000, he served as an agent for al-Qaeda.[8]

Barot is credited with authoring a 39-page memo that advocated the use of simple explosives composed of materials available from local pharmacies and hardware stores. The memo was created for distribution among al-Qaeda operatives and was discovered in 2004 on a laptop in Pakistan. He reportedly learned the tactics from observations at al-Qaeda training camps.[9]

He arrived in USA in August 2000 on student visa along with Nadeem Tarmohamed; however, he never attended any college in the USA [10]. It was during this time that Barot began to do extensive reconnaissance of American targets for Al-Qaeda. In a Pakistan arrest of Al-Qaeda operatives agents found some 51 compact discs, dating from 2001, of reports and targeting research allegedly compiled by Barot[11]. On April 8, 2001 Barot returned to the UK[12].
[edit] Arrest

Barot was arrested on August 3, 2004.[2] He was charged by the UK authorities with the following offenses:

* Conspiracy to commit murder.
* Conspiracy to commit a public nuisance by the use of radioactive materials, toxic gases, chemicals and or explosives.
* Possessing detailed reconnaissance on the Prudential Building in New Jersey.
* Possessing detailed reconnaissance of the International Monetary Fund headquarters in Washington, the New York Stock Exchange and Citigroup in New York, and two notebooks with information on explosives.[13]

Barot admitted to plotting to bomb the New York Stock Exchange, the International Monetary Fund headquarters, and the World Bank, among other targets. In April 2007 it was revealed that the planned to use limousines packed with explosives and a radioactive "dirty" bombs for their attacks.[14]

His accused co-conspirators are Mohammed Naveed Bhatti, 24; Abdul Aziz Jalil, 31; Omar Abdul Rehman, 20; Junade Feroze, 28; Zia ul Haq, 25; Qaisar Shaffi, 25; and Nadeem Tarmohammed, 26, Britons of Pakistani origin, most of Mirpuri descent.

Much of the information about Barot's role in the planning of further al-Qaeda attacks came from Khalid Shaikh Mohammed, a prominent al-Qaeda operative captured by the Pakistani ISI. A witness stated that he attended Camp Hudaybiyah, run by the Jemaah Islamiyah group, where he was instructed in small arms training, mortars, basic explosives handling, navigation and jungle patrolling [3].

The prosecution did not dispute claims from the defense that no funding had been received for the projects, nor any vehicles or bomb-making materials acquired. Nevertheless, it was recognised that it was his intention that hundreds, if not thousands of people should die. [15]
[edit] Sentencing

On 7 November 2006 Barot was sentenced to life imprisonment, after pleading guilty to conspiracy to murder; it was recommended that he serve a minimum of 40 years[16].

In May 2007 his sentence was reduced to 30 years. The Court of Appeal, headed by Lord Chief Justice Lord Phillips, said that the 40 year sentence was for a terrorist who planned murder by a "viable" means. It was also stated that Barot's plot did not amount to an actual attempt and it was uncertain whether they would have succeeded and what the consequences might have been. The Court of appeal did note that Barot's "businesslike" plans would have caused carnage on a "colossal and unprecedented scale" if it had been successful[17].
[edit] Prison attacks

In July 2007 Barot was admitted to Newcastle's Royal Victoria Infirmary for five days after being badly injured by fellow inmates at HMP Frankland. For security reasons a news blackout of the incident was imposed while he was receiving treatment[18]. It was later reported that Barot was treated for burns after two attacks. In the first attack boiling water was poured onto his back and a fight ensued, in the second attack another prisoner poured boiling oil over his head[19]. Such attacks are called 'Juggings'. [20]
[edit] References

1. ^ a b c Adam Fresco (November 7, 2006). "How radical Islam turned a schoolboy into a terrorist". The Times. http://www.timesonline.co.uk/tol/news/uk/article628497.ece. Retrieved 2007-08-27.
2. ^ a b Isikoff, Michael, Mark Hosenball, (August 20, 2004). "Bin Laden’s Mystery Man". Newsweek. http://www.msnbc.msn.com/id/5738292/site/newsweek/. Retrieved 2007-08-26.
3. ^ a b "Muslim convert who plotted terror". BBC News. 2006-11-07. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/6121084.stm. Retrieved 2007-07-29.
4. ^ Sandro Contenta (October 16, 2006). "He embraced Islam, then terrorism". Toronto Star. http://www.canadiancoalition.com/forum/messages/19518.shtml. Retrieved 2007-08-26.
5. ^ Air Malta confirms Al-Qaeda terrorist was a former employee. Retrieved November 20, 2006.
6. ^ Bookshop's messages of racist hate, The Observer, February 4, 2007
7. ^ Al Hindi, Isa (2000). The Army of Madinah in Kashmir. Maktabah al-Ansar. ISBN 0953984702.
8. ^ Rajghatta, C.(2004). "Dhiren Barot: India-born jihadi in 9/11 net". Times of India. Retrieved November 20, 2006.
9. ^ Craig Whitlock (July 5, 2007). "Homemade, Cheap and Dangerous: Terror Cells Favor Simple Ingredients In Building Bombs". Washington Post. p. A01. http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2007/07/04/AR2007070401814.html?referrer=google,. Retrieved 2007-08-26.
10. ^ Bill West. "Immigration Fraud and Terror?Yet Again". http://counterterrorismblog.org/2005/04/immigration_fraud_and_terrorye.php.
11. ^ Guy Martin (2007). "Al Qaeda’s New York". nymag. http://nymag.com/nymetro/news/features/11896/. Retrieved 2007-08-27.
12. ^ David N Kelley (2007). "USA v. Dhrien Barot" (PDF). Washington Post. http://www.washingtonpost.com/wp-srv/articles/hindi.pdf. Retrieved 2007-08-27. "On or about April 8, 2001, DHIREN BAROT and NADEEM TARMOHAMED, the defendants, departed the United States on the same flight to the United Kingdom.
(Title 18, United States Code, Section 2332a(a)(2),)"
13. ^ Raman, B. (2004). "Al Qaeda: The New Web". South Asia Analysis Group. Retrieved November 20, 2006.
14. ^ BBC (30 April 2007). "Man admits part in terrorism plot". BBC. http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/6608937.stm. Retrieved 2007-08-27.
15. ^ "Man admits UK-US terror bomb plot". BBC News. 2006-10-12. http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/6044938.stm. Retrieved 2007-07-29.
16. ^ "Al-Qaeda plotter jailed for life". BBC News. 2006-11-07. http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/6123236.stm. Retrieved 2007-07-29.
17. ^ "'Dirty bomb' man's sentence cut". BBC News. 2007-05-16. http://news.bbc.co.uk/1/hi/uk/6661371.stm. Retrieved 2007-07-29.
18. ^ "Probe into jail attack on bomber". BBC News. 2006-07-22. http://news.bbc.co.uk/1/hi/england/6910025.stm. Retrieved 2007-07-29.
19. ^ "Al Qaeda mastermind attacked with boiling oil in North-East jail". The Northern Echo. 2006-07-21. http://www.thisisthenortheast.co.uk/display.var.1563295.0.al_qaeda_mastermind_attacked_with_boiling_oil_in_northeast_jail.php. Retrieved 2007-07-29.
20. ^ James, Erwin (2007-07-26). "There's no justice in a 'jugging'". The Guardian. http://www.guardian.co.uk/society/2007/jul/26/1. Retrieved 2007-07-27.

Kamis, 26 November 2009

JIKA ANDA MINDER,, KARENA . . . . . . . . . .

Jika anda minder karena Rasul memimpin lebih dari 27 kali pertempuran yang membunuh banyak nyawa,....silahkan anda pilih agama lain...!
jika anda minder karena umar bin khatab puluhan kali melakukan kampanye militer ke berbagai belahan dunia, silahkan anda pilih agama lain...!
jika anda minder karena 'ali bin abi talib digelari singa padang pasir karena piawai membunuh,....silahkan pilih agama lain!
jika anda minder karena alQuran mengandung banyak ajaran perang dan sikap keras terhadap kafir,....silahkan anda pilih agama lain!
jika anda minder karena empat imam mazhab yang termasyhur pernah angkat senjata dan membunuh,....silahkan anda pilih agama lain!
jika anda minder karena sejarah islam penuh dengan kekerasan dan peperangan,....silakan anda pilih agama lain!
jika anda minder karena Islam dituduh teroris,....silahkan pilih agama lain!
jika anda minder jadi muslim,....silahkan pilih agama lain!
Islam tidak pernah mengajarkan: jihad dengan niat nasionalisme atau kesukuan maka jika ini terjadi pada orang mukmin dan kafir, perbuatan tersebut tidak bermanfaat bagi pelakunya pada hari kiamat, jika terbunuh dalam keadaan membela negara atas dasar nasionalisme maka dia tidak mati syahid...!!! sebab hanya: Siapa yang berperang agar kalimat Allah menjadi tinggi maka dialah yang berada di jalan Allah" (Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2810 kitab al-Jihad wa as-Siyar dan Muslim No. 1904 kitab al-Imarah)
Perhatikan syarat ini !! Jika kamu berperang karena negara, maka kamu dan orang kafir sama, akan tetapi berperanglah karena ingin menegakkan kalimat Allah yang dilaksanakan di negara kamu, karena negara kamu adalah negara Islam, maka pada keadaan seperti ini mungkin perang tersebut dapat dikatakan perang di jalan Allah, tapi jika negara kita bukan negara Islam...!? maka saat ini kewajiban jihad kita adalah menegakkan kalimat Allah, denga musuh yang nyata pada saat ini yaitu metamorfosa dari iblis laknatullah yang bernama JIL walaupun mungkin dia adalah saudara-saudara kita sendiri karena telah menjual agamanya demi kepentingan musuh-musuh islam yang nyata.
Telah shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau bersabda. "Artinya : Tidak ada luka yang terluka di jalan Allah dan Allah maha tahu siapa yang terluka di jalan Allah kecuali datang pada hari kiamat dalam keadaan lukanya mengeluarkan darah, warnanya warna darah tetapi wanginya wangi misk (minyak kasturi)" (Dikeluarkan oleh al-Bukhari No. 2803 kitab al-Jihad dan Muslim No. 1876 (105) kitab al-Imaarah)
Begitulah bagaimana Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mensyaratkan mati syahid dengan berperang hanya dijalan Allah, maka wajib atas para penuntut ilmu menjelaskan permasalahan ini kepada umat.
Maka kita harus menyadari bahwa dilahirkan sebagai umat yang siap untuk membunuh...!!!
Ya Allah Saksikanlah...!!!

Senin, 23 November 2009

Waspadai Penyusupan Syetan Ketika "Cinta" Bersemi di Kalangan Aktivis Dakwah.

SALAM DARI COWOK BEJAT(: )

Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Haha… gua hanya niru apa yang biasa eh eh ikhwan yang ucapkan kepada ukhti, hmm… untuk nyebutnya kadang gua ga bener maklumlah bahasa Arab guakan ga pernah belajar, baca Iqro aja plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo gua ikhwan deh.

Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Gua ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo gua liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy… apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat gua tertarik.

Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… gua rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih? Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?

Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, gua ajak makan bareng udah bisa cium pipi, gua ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti gua boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.

Hei manis, tahukah sealim apapun kalian, gua udah tau kelemahan wanita, karena kalo gua ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa gua ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun gua dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon gua.

Tapi gua tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan gua udah niat harus bisa menaklukkan kalian. Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah gua ga biasa ngucapinnya.

Mulailah gua menelusuri apa itu ikhwan? Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah gua lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting gua ikut dulu.

Dalam waktu dua minggu berubahlah gua seperti ikhwan, plus facebook dan blog gua terlihat islami, dan mulailah gua mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Gua ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis gua bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti”, dan kau balas gitu juga.

Mulailah jerat itu gua pasang, kau berani kasih nomor telepon ke gua, dengan itu gua bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal gua ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan gua kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, gua harus berkorban banyak nih.

Mulailah gua menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran, tentu aja gua juga stanby di internet biar gua bisa cari jawabannya di internet. Oh gua baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah gua juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat gua ada.

Pulang ngaji gua coba ajak pulang bareng naik motor, dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal gua serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.

Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi gua yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita....!

Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal gua sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.

Saat kau memakai tas ransel, tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?

Ga itu aja kok, kalo gua liat lu pake baju yang gelap terus pasti gua tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh gua, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa gua nikmatin.

Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, gua mau incer yang bener-bener tertutup aja, pasti lebih tertantang, kapan lagi sih gua bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat gualah.

Sial, kenapa ga ada pacaran islami, pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi gua ga nyerah kok, kenapa gua ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja gua nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.

Biarin lama, yang penting gua kek janji dulu deh, dengan gitu gua bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung gua bisa melakukan lebih dengan ini, dan gua yakin bisa!

Gua tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan gua akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran gua sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu,,,
***********

SALAM DARI CEWEK NAKAL(: )

Assalamualaikum yaa akhi, kamu gak seperti kebanyakan laki-laki, biasanya laki-laki suka menggoda dan mendekatiku, kenapa kamu tidak? Apa kamu homo? Ah, masa sih kamu makhluk yang lain dari cowok yang aku kenal selama ini? Kamu pasti juga cowok seperti mereka yang suka dengan cewek dan pastinya suka dengan keindahan kami.

Akhi, itu panggilan buat kamu dan teman-temanmu yah? Walaupun lucu kan kalo dipanggil jadinya Aki, hihi.. aki-aki yah? Walaupun penampilanmu begitu standart tetapi ada yang berbeda deh dengan diri kalian, entah apa itu, kenapa kalian bisa dibilang sebagai cowok idaman sebagai suami mungkin pacar juga bisa.

Ah begitu susahnya mendekatimu, kenapa kau tidak suka melihatku? Apakah tubuhku kurang bagus? Atau wajahku ga bersih?lihat dong ke mataku! Uh, mungkin kamu lebih tertarik seperti para akhwat itu ya? Apasih bagusnya? Pake jubah gede, siapa tau kulitnya ga semulus aku dan mungkin bodynya ga sebagus aku.

Tapi demi rasa penasaranku padamu, aku akan seperti akhwat walaupun rasanya pasti panas banget pake baju dan kerudung seguede itu. Aku juga ikut mengaji kok, yah walaupun hanya mendengarkan sambil chatting dengan hapeku dibelakang, paling enggak dengerin mp3 or radio, kan ga ketahuan kalo pake headset.

Akhirnya kamu mau juga berbicara denganku, walaupun awalnya hanya dibalik kain pembatas ini, dan akhirnya aku juga bisa berbicara walaupun kita saling memunggungi, tapi sadarga akh? Kitakan hanya ngobrol berdua? Walaupun saling memunggungi kita hanya berdua saling berbicara.

Kamu begitu tau kalau kaum wanita itu “lemah” maka kumanfaatkan kelemahanku untuk menarik perhatianmu, aku minta nasihat dengamu, saling mengingatkan sholat tahajud yach walaupun aku males sholat. Aku kadang ga ngerti apa yang kamu bicarakan tapi biarlah yang penting kamu selalu kasih semangat ke aku.

Wah ternyata, walaupun aku tidak bisa memamerkan keindahan tubuhku, aku tahu bagaimana menarik perhatian matamu, setiap ada acara bersama maka aku akan menggunakan baju yang sangat cerah seperti merah, pink dan yang pastinya ga warna gelap deh, pasti kamu menyukainya, karena kalo kamu ga suka berarti kamu ga normal.

Di internet, gimana yah, mungkin aku akan pajang mukaku ku jamin kamu akan membayangkan diriku disaat senggang, walaupun aku hanya memperlihatkan mataku aku tahu kalau cowok itu pengkhayal tingkat tinggi, kamu pasti bisa membayangkan bagaimana diriku.

Kita sering chatting, aku selalu bertanya tentang pribadimu dan pastinya kamupun akan bertanya tentang diriku, tentang masalah kita, bahkan kamupun tidak akan menolak bila kita chatting dengan webcam. Kita sudah saling teleponan, smsan yang padahal ga ada sangkut pautnya dengan yang kamu bilang dakwah.

Sekarang aku menunggu khitbahmu, atau akupun berani mengajakmu ta’arufan. Dengan begitu kamu mau mengantarkanku pergi jauh keluar kota, saling mengingatkan padahal teman sepengajianmupun tidak kamu peringatkan. Sempurnalah kamu menjadi milikku, dan aku yakin dipikiranmu hanya ada aku, aku dan aku.

Walaupun aku ga pernah pacaran seperti ini tapi tak apalah ternyata kamu tetaplah seorang pria yang normal, hanya mungkin sudut pandangmu sajalah yang berbeda kamu tetaplah mudah tertarik dengan apa yang kamu lihat, dan aku sudah berhasil berpacaran dengamu walaupun dengan bentuk lain yang berbeda, hihi… dasar cowok...!

FENOMENA DUNIA MAYA

Fenomena alam yang terjadi saat ini bagaimana dunia maya dijadikan “ladang” dakwah untuk para agent of change muslim, mau lewat email, FS, FB dan Blog de el el yang membuat jarak diantara kita sudah tidak ada lagi. Ladang pahala sekaligus ladang maksiyat baru, udah ga aneh lagi, memang Allah azza wajalla menciptakan benda tentu dengan khasiat buruk dan baik, itulah qodho...

Lihat positifnya sih memang bisa buat ladang dakwah dan nuntut ilmu yang mudah sekaligus informasi yang selalu update, negatifnya dunia maya itu tanpa batas dan sekat, jadi anak kecilpun bisa mengakses yang berbau esek-esek, wah gaswat yow. Eh, jadi melebar kemana-mana nih, balik lagi ke judul aja, bahas ikhwan akhwat di dunia maya...

Ikhwan : "AsSalamu'alaikum...."
Akhwat : "Wa'alaikumSalam..."
Ikhwan : "Ana Fulan, Ukhti...?"
Akhwat : "Ana Fulanah..."
Ikhwan : "Salam Ukhuwah Ukh..."
Akhwat : ":), Salam Ukhuwah..."

Yups, perkenalan dimulai, tapi biasanya ga nyampe disitu aja, yang lebih jauh lagi biasanya nanya tinggal dimana, kuliah, sekolah apa kerja, anak keberapa, dan masih segudang pertanyaan yang bersifat pribadi. Bener aneh ngapain mau tau secara mendetail? Ga sungkan lagi minta nomor telepon! Oh iya yang ane maksud percakapan ikhwan akhwat, jadi kalo sejenis kayaknya boleh aja....

Disini bisa letak mulainya hubungan yang lebih lanjut, bagaimana kebiasaan bertanya hal yang pribadi, curcol, bahkan memasang foto close up pun bisa mempengaruhi. Biasa namanya juga manusia, lihat covernya akhwat cakep di edit lagi fotonya biar lebih cakep, kalo ga kuat ngeliatnya bisa futur deh iman, Astagfirullah, dari mata turun ke kali (nyebur dong... :D).

Entah mau apa yang dibilang lagi, yang bisa dilakukan mungkin hanya mempersempit jalan syetan untuk masuk, kaya ga usah deh nanya hal pribadi apalagi sampai mendetail, foto cari gaya yang ga ngiliatin mata kita, jadi kalo mau foto close up blur dulu matanya biar gak keliatan, dan jangan segala curcol deh (curhat colongan), ini yang berbahaya.

Memang semua kembali ke diri masing-masing, kalo mau nyari jodoh kayanya ga bagus lewat dunia maya, jadi kaya orang pacaran karena kita hanya menunjukkan sikap baik-baiknya aja, kalo mau cari pasangan coba cara dari Umar Al-Faruq Ra. Yaitu, berjalan jauh dengan orangnya (jangan berdua aja), mengajak berbisnis atau bertetangga sama dia. Karena dengan gitu Insya Allah kita bisa lihat tabiat aslinya.

Kenapa ngomongin dunia maya jadi nyambung ke jodoh...? emang aneh juga tapi nyambung donk,,, kan ada benang merahnya. Yang dibahas disinikan ikhwan wal akhwat yang bertemu di dunia maya, bahkan sampai ke dunia nyata (wau), dari kenalan, ceita dan tukeran nomor hape telpon-telponan ketemuan deh, huh dasar ! Yang kucing cari kesempatan eh si ikan juga mau aja, inget ukh it ikan n ikhwan it kucing, jadi be carefull...

Memang dengan adanya internet, bisa dijadikan ladang dakwah tetapi hati-hati niat kita itu bisa berubah seketika karena lihat si jilbab hitam yang tegas, jilbab biru yang pemalu, ataupun jilbab putih yang elegan. Memang ga kalah tebar pesonanya dengan memasang foto close up yang udah di edit biar tambah lebih fresh keliatannya. Coba niat kita apa? Mau latih kreatifitas apa buat nipu orang..?.

Belum lagi IBL (Ikhwan BlackList) atawa Ikhroh (Ikhwan separoh), yang bisa aja cari kesempatan dengan cara ngajak chat tapi pake webcam anehnya si akhwat mau lagi, maklum akhwatkan main perasaan!, apa yang terjadi si ikhwan ngambil fotonya si akhwat dan pamer ketemennya semua. Sebenernya aneh, buat apa tuh foto? Buat bangga depan temen doang? Ga banget deh...!!.

Belum lagi ikhwan yang ngaku-ngaku nyari isteri, langsung deh promosiin diri buat deket-deket sama akhwat, sok ngingetin sholat, ngaji de el el yang penting biar si akhwat inget terus sama dia, emang dasar akhwat, tetep aja main perasaan mau aja, ckckck ya tapi inget ga semua lho! Yang merasa aja, Hati-hati ukh, belom tentu dia mau siap nikah, jangan-jangan cuma mau cari kesempatan aja.

Hohoho,,, bongkar rahasia ikhwan blacklist, mungkin nanti lebih banyak yang protes dari pihak ikhwan yang merasa dan akhwat yang juga merasa kena dengan gombal warming dari IBL. kembali ke diri masing-masing, apa niat kita? apa perbuatan sudah sesuai dengan niat kita? mari muhasabah dan koreksi diri sebelum sang Khaliq yang mengkoreksinya.....

sumber:
http://mujahidcool.multiply.com/journal/item/66

Jumat, 20 November 2009

Stop Fucking Islam !!!

Menjelek-jelekkan agama Islam sebenarnya kegiatan yang sudah ada sejak dahulu, yaitu sejak Nabi Muhammad SAW diutus pertama kali di tanah Arab. Orang-orang Arab Jahiliyah di masa itu tidak pernah kehabisan akal untuk menghalangi manusia dari mendapat hidayah. Ada ada saja akal mereka untuk menjelekkan agama Islam, termasuk menjelekkan pribadi Rasulullah SAW.

Kadang mereka bilang Muhammad SAW itu orang gila, kadang mereka bilang penyihir, kadang mereka bilang penyair dan tidak jarang pula mereka bilang bahwa ajaran Muhammad SAW itu didapat dari banyak membaca kitab suci agama samawi sebelumnya.

Maka kalau ada situs yang sering menjelekkan agama Islam hari ini, wajar-wajar saja. Memang sudah sunnatullah ada baik dan ada buruk, ada mukmin dan ada iblis laknatullah 'alihi, dan adaal-haq dan ada al-batil.

Tentu saja situs seperti itu dimotori oleh orang-orang yang tidak punya iman, setidaknya oleh orang-orang yang keliru cara pandangnya terhadap agama Islam. Kita doakan saja bahwa siapa tahu suatu saat nanti Allah SWT akan memberikan hidayah kepada mereka.

Kita jangan terlalu emosi dan pesimis dengan hal ini. Bukankah kasus orang yang membenci agama Islam pada awalnya, kemudian mendapat hidayah dan akhirnya berbalik jadi pembela Islam nomor wahid, sudah terlalu banyak yang bisa disebut?

Misalnya saja kisah taubatnya Umar bin Al-Khattab radhiyallahu 'anhu. Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang nomor satu yang sangat anti Islam, bukan hanya lidahnya saja yang tajam, bahkan pedangnya pun tidak ragu-ragu diayunkan untuk membunuh Muhammad SAW.

Tapi kalau Allah SWT sudah berkehendak untuk memberi hidayah, tidak ada yang bisa menghalangi. Tiba-tiba hidayah itu merasuk ke dalam dirinya, dan beliau pun berbalik masuk Islam.

Konon hal itu karena Rasulullah SAW pernah berdoa agar Allah SWT menguatkan agama Islam ini dengan salah satu dari dua Umar. Ternyata yang diberi hidayah adalah Umar bin Al-Khattab. Jadilah beliau pembela Islam yang sejati.

Karena itu mari kita berdoa bersama-sama agar siapa pun yang kerjanya selalu menjelek-jelekkan Islam, baik lewat lisan, tulisan atau perbuatan, agar Allah SWT berkenan menurunkan hidayah-Nya ke dalam hatinya yang paling dalam, dan mengembalikannya ke jalan yang lurus. Amien ya rabbal 'alamin.

Islam Bukan Agama Darah

Sebenarnya mudah saja untuk menjawab tuduhan-tuduhan palsu, atau ejekan bahwa Islam adalah agama berdarah-darah, memerintahkan pembunuhan, menghalalkan peperangan, sampai mereka bilang bahwa Islam disebarkan lewat pedang.

Mungkin kita tidak perlu diskusi dengan mereka pakai ayat Al-Quran, sebab boleh jadi kita sendiri malah tidak atau belum banyak belajar ilmu Al-Quran.

Mari kita ajak mereka ke dunia yang lebih nyata, yaitu dunia fakta dan data. Coba kita tengok sejarah Islam, khususnya sejarah nabi Muhammad SAW. Kalau dituduh Islam itu haus darah, coba hitung berapa korban nyawa dalam peperangan, selama Muhammad SAW menjadi rasul.

Dr. Muhammad 'Imarah pernah melakukan hitung-hitungan, ternyatadari 20-an perang besar yang pernah diikuti oleh Rasulullah SAW, korban jiwa hanya tercatat 386 orang saja. Itu pun sudah termasuk korban dari pihak muslim dan kafir.

Bayangkan, meski ada ayat yang memerintahkan perang dan membunuh orang kafir harbi di medan perang, nyatanya korban jiwa hanya 300-an orang saja sepajang sejarah nabi. Angka itu sangat kecil dibandingkan dengan angka korban jiwa yang terjadi di manapun di muka bumi.

Korban Perang Agama Kristen di Eropa

Coba bandingkan dengan perang saudara sesama Kristen antara sekte Katholik melawan Protestan di Eropa yang jumlah korban jiwa mencapai 10 juta nyawa. Kalau dikatakan bahwa Islam itu haus darah, karena perangnya telah merenggut 386 nyawa, lalu Katholik dan Protestanyang berperang saudara dan menewaskan 10 juta nyawa itu mau kita sebut apa?

Filosuf Perancis, Voltire (1694-1778), menyebutkan bahwa korban nyawa 10 juta orang itu terjadi di masa lalu, sama dengan 40% penduduk Eropa Tengah. Coba pikir lagi, siapa sih yang haus darah?

Korban Revolusi Bolsevic

Di Rusia untuk mewujudkan komunisme dilaksanakan Revolusi Bolsevic pada tahun 1917. Dan untuk itu telah terbunuh 19 juta orang. Setelah komunisme berkuasa, telah terhukum secara keji sekitar 2 juta orang dan sekitar 4 atau 5 juta orang diusir dari Rusia. Apakah kita masih mau bilang Islam itu harus darah, lalu komunisme itu mau kita bilang apa?

Korban Bom Atom Amerika di Jepang

Di tahun 1945, Amerika telah menjatuhbom di Hiroshima yang merenggut nyawa 140 ribu orang. Sedangkan di Nagasaki jumlah korbannya 70 ribu jiwa. Belum terhitung mereka yang luka, sakit dan cacat seumur hidupterkena radiasi nuklirnya.

Pengeboman itu dilakukan resmi oleh pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Rosevelt, Presiden USA saat itu. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, penemuan besar tenaga nuklir digunakan sebagai senjata pemusnah massal. Yang harus darah itu Islam atau Amerika?

Korban Suku Indian

Jauh sebelum benua Amerika didatangai bangsa Eropa, sudah terdapat suku asli yang menghuni dengan damai benua itu.

Namun pada tahun 1830 lahir Indian Removal Act, peraturan yang memungkinkan pengusiran terhadap bangsa Indian demi kepentingan para pendatang yang didominasi oleh kulit putih. Akibatnya, lebih dari 70.000 orang Indian diusir dari tanahnya sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal.

Apakah Islam masih mau dibilang haus darah, ataukah para koboi Amerika itu yang haus darah?

Korban Perang Dunia Kedua

Di tahun 1945, jumlah populasi umat manusia di muka bumi tercatat sebanyak 1, 9 milyar orang (1.971.470.000 jiwa). Di masa itu terjadi perang dunia kedua, tercatat jumlah korban jiwa mencapai angka fantastis, tidak kurang dari 62 juta orang, tepatnya 62, 537, 400 jiwa. Itu sama saja pembunuhan 3, 17% jumlah populasi umat manusia di muka bumi.

Dan perang itu melibatkan negara adidaya saat itu, yang nota bene bukan negeri Islam. Masihkah kita menuduh Islam sebagai agama peperangan? Pernahkah peradaban Islam melahirkan perang dunia?

Korban Pembantaian Yahudi di Palestina

Kelompok teroris Yahudi pimpinan Menachem Begin dengan anggota-anggotanya, antara lain Ariel Sharon, pada tahun 1948 pernah membantai 1.000 orang Arab penduduk Deir Yassin, selatan Jerusalem.

Dan Ariel Sharon ketika menjabat Menteri Panglima Angkatan Bersenjata Israel, terlibat pembantaian 3.000 warga sipil Palestina di kamp pengungsi Sabhra dan Shatila, selatan Lebanon tahun 1982.

Itu bukan perang tapi pembantaian. Pasukan bengis Yahudi Israel datang ke Palestina dan menembaki warga sipil yang tidak berdosa. Masih pulakah kita katakan Islam sebagai agama haus darah? Dan apakah kita masih ingin bilang bahwa Yahudi itu ramah, penuh kasihdan lemah lembut?

Korban Serbia di Bosnia

Pasukan Serbia dipimpin oleh Slobodan Milosevic melakukan operasi pembersihan etnis secara sistematis di kota-kota yang dikuasainya selama perang berlangsung. Sedikitnya 200.000 orang tewas dalam perang empat tahun tersebut.

Dan penduduk Bosnia Herzegoviaberagama Islam, sejak zaman khilafah Turki Utsmani. Inikah yang dikatakan agama Islam haus darah?

Data Korban Perang Dalam Sirah Nabawi

Kalau Islam masih dikatakan haus darah, atau disebarkan dengan pedang, mari kita teliti lebih dalam jumlah jumlah korban tewas dalam peperangan dalam sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.

1. Perang Badar tahun 2 Hijriyah, korban kafir 70 orang, korban muslim 14 orang

2. Operasi Abdullah bin Jahsy tahun 2 Hijriyah, korban kafir1 orang, korban muslimtidak ada.

3. Perang As-Sawiq tahun 2 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim tidak ada.

4. Operasi Ka'ab bin Asyraf tahun 3 Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslim tidak ada

5. Perang Uhud tahun 3 Hijriyah, korban kafir 22 orang, korban muslim 70 orang

6. Perang Hamra'ul Asad tahun 3 Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslimtidak ada

7. Operasi Raji' tahun 3 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim 7 orang

8. Operasi Bi'ru Ma'unahtahun 3 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim27 orang

9. Perang Khandaq tahun5 Hijriyah, korban kafir 3 orang, korban muslim 5 orang

10. Perang Bani Quraidhahtahun 5 Hijriyah, korban kafir 600 orang, korban muslimtidak ada. Tapi sebenarnya angka ini tidak bisa dikatakan sebagai korban perang, karena 600 orang itu memagdihukum mati karena pengkhianatan yang sangat menyakitkan.

11. Operasi Atik 5 Hijriyah, korban kafir1 orang, korban muslimtidak ada

12. Perang Dzi Qird tahun6 Hijriyah, korban kafir 1 orang, korban muslim-muslim orang

13. Perang Bani Mushthaliq tahun6 Hijriyah, korban kafirtidak ada, korban muslim 1 orang

14. Perang Khaibar tahun 7 Hijriyah, korban kafir 2 orang, korban muslim 20 orang

15. Perang Wadilqura tahun 7 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim1 orang

16. Perang Mu'tah tahun 8 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslim11 orang

17. Perang Fathu Makkah tahun 8 Hijriyah, korban kafir 17 orang, korban muslim3 orang

18. Perang Hunain tahun 8 Hijriyah, korban kafir 84 orang, korban muslim 4 orang

19. Perang Thaif tahun 8 Hijriyah, korban kafir tidak ada orang, korban muslim13 orang

20. Perang Tabuk tahun 2 Hijriyah, korban kafir tidak ada, korban muslimtidak ada

Itulah data otentik korban perang dalam sejarah nabi Muhammad SAW selama 23 tahun berdakwah, jumlahnya hanya 386 jiwa saja, sudah termasuk muslim dan kafir.

Mana buktinya kalau Islam itu haus darah dan memerintahkan pembunuhan? Semua itu hanya tuduhan yang tidak jelas ujung pangkalnya, buatan orang-orang kafir yang pandai menipu. Mereka gunakan ayat Quran untuk mencari-cari alasan bahwa Islam itu haus darah, ternyata argumentasi mereka mentah, sebab di dalam tataran sejarah, tidak pernah terbukti tuduhan itu.

Justru kehidupan di luar Islam adalah kehidupan yang penuh bersimbah darah yang menjijikkan.

Minggu, 15 November 2009

Wanita Yang Lebih Mulia Dari Bidadari Surga

Ia mutiara terindah dunia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada



Pernahkah teman-teman melihat seorang bidadari? Bidadari yang bermata jeli. Yang kabarnya sangat indah dan begitu jelita. Saya yakin kita semua belum pernah melihatnya. Maka sekarang, mari kita ikuti percakapan antara Rasulullah SAW dan Ummu Salamah ra, tentang bagaimanakah bidadari yang bermata jeli itu.

Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang bermata jeli’.”

Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”

Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah : 23)

Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)

Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya cantik jelita”

Saya berkata lagi, Jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)

Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada di bagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”

Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah : 37)

Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”

Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”

Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.”

Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?”

Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.’.”

Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surga?”

Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaknya paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.”


Sungguh indah bukan perkataan Rasulullah SAW yang menggambarkan tentang bidadari bermata jeli. Namun betapa lebih indah lagi dikala beliau mengatakan bahwa wanita dunia yang taat kepada Allah lebih utama dibandingkan seorang bidadari. Ya, bidadari itupun kalah oleh wanita dunia yang shalehah.

Sungguh betapa mulianya seorang perempuan yang kaffah diin islamnya. Mereka yang senantiasa menjaga ibadah dan akhlaknya, senantiasa menjaga keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah. Sungguh, betapa indah gambaran Allah kepada wanita shalehah, yang menjaga kehormatan diri dan suaminya. Yang tatkala cobaan dan ujian menimpa, hanya kesabaran dan keikhlasan yang ia tunjukkan. Di saat gemerlap dunia kian dahsyat menerpa, ia tetap begitu mempertahankan keimanannya.

Sebaik-baik perhiasan ialah wanita salehah. Dan wanita salehah adalah mereka yang menerapkan islam secara menyeluruh di dalam dirinya, sehingga kelak ia menjadi penyejuk mata bagi orang-orang di sekitarnya. Senantiasa merasakan kebaikan di manapun ia berada. Bahkan seorang “Aidh Al-Qarni menggambarkan wanita sebagai batu-batu indah seperti zamrud, berlian, intan, permata, dan sebagainya di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi wanita paling bahagia”.

Subhanallah. Tak ada kemuliaan lain ketika Allah menyebutkan di dalam al-quran surat an-nisa ayat 34, bahwa wanita salehah adalah yang tunduk kepada Allah dan menaati suaminya, yang sangat menjaga di saat ia tak hadir sebagaimana yang diajarkan oleh Allah.

Dan bidadari pun cemburu kepada mereka karena keimanan dan kemuliaannya. Bagaimana caranya agar menjadi wanita salehah? Tentu saja dengan melakukan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi segala laranganNya. Senantiasa meningkatkan kualitas diri dan menularkannya kepada orang lain. Wanita dunia yang salehah kelak akan menjadi bidadari-bidadari surga yang begitu indah.

maukah engkau menjadi wanita yang lebih utama dibanding bidadari? Allah meletakkan cahaya di atas wajahmu dan memuliakanmu di surga menjadi bidadari-bidadari surga. Maka, belajarlah dan tingkatkanlah kualitas dirimu, agar Allah ridha kepadamu.

Semoga bermanfaat.. :)

Find Me On Facebook